Bila ada emosi yang terlibat kenapa terasa berat tuk sekedar menjawab “ya” ato “tidak”.
Ada kegelisahan…ada kekhawatiran.
Ada kegelisahan…ada kekhawatiran.
Ternyata berat tuk sekedar jadi penentu.
Apalagi jadi “pemimpin” ??. Kegelisahanku karena kau ucapkan itu…..kekhawatiranku karena kau bebani aku….
Apalagi jadi “pemimpin” ??. Kegelisahanku karena kau ucapkan itu…..kekhawatiranku karena kau bebani aku….
Kuatkah aku dengan beban itu. Raguku karena secepat itu.
Kamu tahukan kalo aku buta ??…tak bisa melihatmu gugup kala itu.
Kamu juga tahu kan kalo aku tuli…
tak bisa dengar kencangnya degup jantungmu saat itu …
apalagi kamu juga tau kalo aku lumpuh….tak bisa lari tinggalkanmu
apalagi “memeluk”erat tumpahkan segalanya yang mungkin masih tersisa…
Lalu kau ucapkan itu, “memanfaatkan” kekuranganku ???!!!
ato kamu tak ada “keberanian” memperlihatkan gugupmu,
kencengnya detak jantungmu dilain waktu…
kalo bener seperti itu….
aku akan dengan senang ati bilang kamu
“BANCI”
..sama seperti yg laen.
Aku tantang kamu….perlihatkan gugupmu didepanku
Aku tantang kamu….perdengarkan kencangnya detak jantungmu ditelingaku…..
Aku tantang kamu….jika kamu punya “nyali”
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan bijak .....
Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan jejakmu disini ....
Salam
Zakizi Khanifah