KUMPULAN FOTO TEROR BOM DI JAKARTA AWAL 2016

Sabtu, 16 Januari 20160 komentar

  Kumpulan foto teror bom Sarinah 2016





Zakizi Khanifah -

Cerita Kapolsek Menteng Tembak Mati 1 Teroris Sarinah

on 14 Jan 2016 at 22:17 WIB

Jakarta - Aksi teror berupa ledakan bom terjadi siang tadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, siang tadi.‎ Selain bom, terjadi juga aksi baku tembak antara kelompok teroris dan aparat kepolisian. Salah satu petugas polisi yang turut dalam aksi baku tembak adalah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dedy Tabrani.

Kapolsek Metro Menteng bercerita, dia saat itu bersama sejumlah anak buahnya melakukan baku tembak. Bahkan, tembakan Dedy berhasil melumpuhkan salah seorang teroris.


"Saya berempat sama anak buah saya saat itu. Yang saya tembak satu orang kena," ujar Dedy di lokasi kejadian, Kamis (16/1/216).

Awalnya, ia bersama anak buahnya meluncur ke lokasi ledakan di kedai kafe di area Djakarta Theater yang berada satu gedung dengan Menara Cakrawala, Jalan MH Thamrin. Tiba di lokasi, saat hendak masuk ke dalam, ia mendapat 'sambutan' dari para pelaku. Yakni lemparan granat yang meledak tak jauh dari mobilnya.

"Meledak bomnya dilempar kita," ucap Dedy.

Tak berhenti di situ, lemparan granat diikuti tembakan dari arah dalam area Menara Cakrawala. Tembakan itu kemudian dibalas oleh Dedy cs. Baku tembak pun terjadi.

"Kontak senjatanya lama. Di situ ada 3 orang pelaku. Di antara mereka ada yang bawa tas, yang diduga berisi bom buatan," ujar dia.

Di samping itu, lanjut Dedy, ada 2 korban lain yang tergeletak. Kedua korban sudah dalam kondisi tak bernyawa. Diduga ditembak oleh teroris.

"Meninggal dunia. 1 Warga negara asing, 1 lagi warga Indonesia," ujar Dedy


Teror bom dan penembakan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin membuat semua pihak dan masyarakat kaget dan khawatir. Aksi teror itu terjadi di pos polisi depan Mal Sarinah dan di depan kedai kopi Gedung Menara Cakrawala.

Sejumlah warga pun mengapresiasi respons cepat polisi dalam kejadian tersebut. Aryo Pramono (24) misalnya yang sehari-hari berjualan kopi keliling di kawasan Sarinah dan Sabang. Aryo mengatakan, polisi bergerak cepat untuk menangani aksi teror tersebut.
Selfie didepan teroris
Berdagang dibelakang kendaraan lapis baja
Darah dan pecahan bom

"Saya lihat sendiri kejadian kemarin pas mau ke Sabang dari Sarinah. Habis pos polisi meledak ada tembakan dari pelaku. Habis itu polisi langsung pada datang dan baku tembak," ucap Aryo di perempatan Jalan MH Thamrin-Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).


Hal sama diutarakan Suding Hutabarat. Tukang parkir di kawasan Sabang itu awalnya kaget atas ledakan bom yang disertai rentetan tembakan dari pelaku.

Kata dia, hanya dalam hitungan menit, puluhan polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan pengepungan terhadap pelaku yang bersembunyi di dekat mobil depan kedai kopi, Gedung Menara Cakrwala.

Jualan diarea bom sarinah

"Mereka langsung kepung mas. Ada yang dari perempatan, ada yang masuk lewat belakang. Kan ada akses itu Menara Cakrawala sama Hotel Sari Pan Pacific," ujarnya.

"Habis itu, nggak lama ada polisi yang jaga di pintu (pintu masuk Djakarta Theater) bilang (pelaku) sudah dilumpuhkan‎. Salut mas sama tindakan cepat polisi," ucap Suding (56).
Hallo...kesini cepetan. Depan sarinah rame.....
Jualan tetep #kaminggaktakut

Aksi teror berupa ledakan bom dan penembakan terjadi Kamis 14 Januari 2016 di Jalan MH Thamrin-Jalan Wahid Hasyim. 1 pos polisi seberang Mal Sarinah dan 1 kedai kopi hancur lebur dihantam bom.

Atas kejadian itu, polisi mencatat ada 7 orang tewas. 5 Di antaranya adalah pelaku teror. Menurut polisi 2 pelaku berhasil dilumpuhkan, sisanya melakukan bom bunuh diri. Sementara 2 lainnya yang tewas adalah warga sipil, yakni warga Indonesia dan ‎warga negara asing


Korban tewas tragedi sarinah


Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat tempat 9 korban teror bom dan penembakan di Jalan MH Thamrin masih dijaga ‎ketat aparat bersenjata lengkap.

Pengamanan ekstraketat itu pun menimbulkan spekulasi terkait dugaan adanya pelaku teror yang turut dirawat dari 9 korban tersebut.

‎Ulfa Sagita (24), salah satu kerabat korban teror bernama Anggun Artikasari (24) menjelaskan ketatnya penjagaan di rumah sakit tersebut. Hal itu ia sampaikan saat dirinya bersama 4 teman lainnya bermaksud menjenguk Anggun.

"Tadi di atas penjagaannya ketat. Tadi diperiksa KTP dan isi tas," ujar Anggun di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).


Hal serupa juga disampaikan Andi (35) rekan Anggun lainnya. Menurut dia, setiap ruang inap tempat korban teror bom Jakarta dirawat dijaga polisi bersenjata lengkap.
Teroris......aku nggak takutttt....wwweeeekkkkkkkkkkk

"Penjagaan ketat. Ada polisi di dalam 1 orang. Kalau di luar banyak. Mereka bersenjata lengkap," kata Andi.

‎Sementara itu, Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) A Hamid mengatakan, penjagaan ketat dilakukan lantaran pasien yang dirawat merupakan korban aksi terorisme. "Karena di sini ada korban teror bom. Kalau bukan teror bom ya nggak akan begini," ucap Hamid.

Selain itu, pihaknya juga belum mengetahui apakah di antara 9 korban yang dirawat terdapat pelaku teror. Menurut dia, pengamanan ekstraketat diberlakukan ‎sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

"Saat ini kami belum tahu apakah kami hanya merawat korban atau pelaku juga, jadi tidak dibuka semua informasi," kata dia.

Sejumlah ledakan dan baku tembak terjadi di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016 siang. Sebanyak 7 orang tewas, 5 diantaranya diduga pelaku teror, sementara 2 lainnya merupakan warga sipil.

Aksi teror di kawasan Sarinah ini juga melukai sejumlah warga dan aparat kepolisian. Mereka tengah dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta. 9 Di antaranya masih menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

‎Berikut nama korban luka teror bom Jakarta di RSPAD Gatot Subroto:
  1. Chairil Islami bin Muhdar (21), warga Grogol, Jakarta Barat. Menderita sobek di bagian punggung dan jari tangan.
  2. Aiptu Budiyono (43), anggota Polres Jakarta Pusat. Tertembak di bagian dada sebelah kanan dan perut.
  3. Aiptu Dodi Maryadi (49), anggota Polantas Polsek Menteng, Jakarta Pusat. Tertembak di bagian perut.
  4. Yohannes Antonius Maria (48), warga negara Belanda, beralamat di Jalan Nangka, Jakarta Selatan. Menderita luka tembak, multiple corpus alineum (leher, dada, ext).
  5. Angun Artikasari binti Haryono (24), warga Condet, Jakarta Timur. Kaki sebelah kanan terkena ledakan.
  6. Budi Rahmad (35), warga Depok, Jawa Barat. Luka-luka
  7. Slamet alias Morad Al Moneri (44), warga negara Aljazair. Luka-luka.
  8. Permana bin Asep Yanto (24), warga Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Luka-luka.
  9. Agus Kurnia bin Asudrajat (25), warga Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat. Luka-luka.
Semoga tidak ada lagi korban2 yang lain. Informasi ini kami himpun dari berbagai sumber.
#Kamitidaktakut


Teroris yg akhirnya tewas


Teriring Salam duka                    
Posted by Zakizi khanifah binti Moelyono Dachlan
== SALING TUKAR LINK YUKKK ==
<center><a href="http://zakizikhanifah.blogspot.com/" target="_blank"><img alt="nama tautan" border="0" height="50" src="http://i1150.photobucket.com/albums/o608/zakizi/ukuran280x68.png" title="Haloooooo, selamat datang. Blog ini ku persem,bahkan buat orang 2 yang aku sayangi..." width="170" /></a></center>
Bagikan article ini ke :

Posting Komentar

Mohon berkomentar dengan bijak .....
Terimakasih telah berkunjung dan meninggalkan jejakmu disini ....
Salam
Zakizi Khanifah

 
Financial Support : "Mbok Ipah" ayam bakar | Moelyono Dachlan | Java Concept
Copyright ©Mei,1 2013. CURAHAN HATI GADIS KECIL - All Rights Reserved
Template develop by Zakizi Kaha Published by Zakizi Kaha
Proudly powered by Blogger
//add jQuery library